Bandung - Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) menggelar pertemuan Dewan Penyantun ULBI secara luring terbatas di Kampus ULBI Gd. Rektorat Ruang 208, pada Selasa (30/05/2023).
Acara pertemuan dihadiri oleh pengurus Dewan Penyantun ULBI yang terdiri dari Dr. Ir. Himawan Hariyanto Djojokusumo, MSc., Siti Choiriana, Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M. Eng., Ph.D., CSCP., Dr., Nofrisel, SE., MM., CSLP., ESLog. Anggota dewan lainnya yaitu Arif Suhartono berhalangan hadir. Turut hadir para pengurus Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI) Dr. Cahyat Rohyana, SE., MM. selaku Ketua YPBPI beserta jajaran dan Hadir pula Dr. Ir. Agus Purnomo, MT. selaku Rektor ULBI beserta jajarannya.
Agenda pada pertemuan ini ditujukan untuk mendiskusikan terkait pengembangan universitas, fakultas, dan renacana pembentukan program pascasarjana ULBI.
“Tantangan ke depan semakin berat, oleh karena itu semoga kami Dewan Penyantun, dengan apa yang kami miliki, siap untuk bisa membantu dan secara bersama memajukan Universitas kita ini supaya terus bisa berkarya bagi bangsa, dan negara,” jelas Himawan, Ketua Dewan Penyantun ULBI, dalam sambutannya.
Sesuai dengan Permendikbud, tugas dan kewenangan Dewan Penyantun yakni untuk memberikan pertimbangan kebijakan, saran, dan pendapat untuk perkembangan universitas ke depannya.
Pengantar diskusi diawali dengan presentasi tentang pengembangan universitas yang dipaparkan oleh Rektor, ULBI saat ini sedang fokus pada internasionalisasi untuk menjawab tantangan Kampus Merdeka. Terkait hal itu, Agus menjelaskan ada tiga program pokok yang saat ini sedang dilaksanakan mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan SDM berstandar internasional, serta peningkatan kerja sama dan prestasi internasional. Presentasi dilanjutkan terkait pengembangan fakultas dan pembentukan program pascasarjana.
Menanggapi presentasi yang telah dipaparkan, Dewan Penyantun memberikan sejumlah saran dan pandangannya sebagai pertimbangan kebijakan bagi universitas.
“Suatu universitas atau organisasi harus berpikir strategis dan mencoba mencari diferensiasi atau fokus yang mana yang menjadi ciri khas, yang bisa menjadi nilai tambah ULBI secara keseluruhan,” saran Siti Choiriana anggota Dewan Penyantun ULBI.
“Cara-cara rebranding atau diferensiasi seperti kata Pak Hartono itu penting, karena saat ini di tengah dunia semakin terspesialisasi, justru kita dituntut untuk menjadi orang-orang yang juga paham dimensi generalis,” tambah Nofrisel.
Melalui diskusi dan saran-saran yang disampaikan oleh Dewan Penyantun dalam pertemuan ini, ditekankan harapan agar segera terbentuk action plan yang nyata untuk menindaklanjuti rencana pengembangan universitas.
Acara dilanjutkan dengan foto Bersama dan campus tour.
Posting Komentar