ULBI dan WILAT Sukses Gelar Seminar dan Talkshow: Peran Generasi Muda dalam Transportasi dan Logistik di Indonesia
BANDUNG - Porsi kaum hawa yang meramaikan sektor logistik dinilai masih sedikit. Untuk itu, mereka didorong untuk memberi warna dalam industri yang cenderung dianggap keras itu.
"Porsinya di bidang logistik itu antara 10-12 persen, tak hanya di Indonesia sebenarnya tapi dunia," tandas WiLAT Indonesia Chairperson, Nurmaria Sarosa di sela-sela Talkshow HUT Ke-3 Women in Logistics and Transport (WILAT) bertajuk "Peran Generasi Muda dalam Berkarir dan Berorganisasi di Sektor Transportasi dan Logistic di Indonesia" di Bandung, Jumat (8/3/2024).
Eksistensi perempuan yang bergerak di sektor logistik itu mampu menembus hingga level teknisi. Hal ini menunjukan bahwa kiprah mereka dalam menunjang bisnis yang kerap dikesankan keras tersebut tak bisa dianggap remeh.
Karena itu, WiLAT mendorong minat generasi muda untuk terjun ke sektor logistik melalui interaksi dengan perguruan tinggi terlebih yang mempunyai program studi terkait. Melalui langkah tersebut, mereka ingin memberikan memberikan satu kesadaran tentang logistik.
"Kita mempunyai program untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada terutama dalam melengkapi infrastruktur yang begitu massif dibangun terutama dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah karena di asosiasi ini kan kami juga mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada saat ini," tandasnya.
"Tapi ini bukan dalam rangka ingin menyaingi ya laki-laki tapi kami hanya ingin menjadi penyeimbang dengan melakukan pemberdayaan kepada perempuan," imbuh Nurmaria Sarosa.
Di tempat yang sama, Plt Rektor Universitas Logistik dan Bisnis Internasional, Dr Prety Diawati menyatakan bahwa pihaknya siap meningkatkan rasio SDM perempuan dalam sektor logistik.
Dia tak menampilk bahwa hal tersebut tak mudah. Karena itu, pihaknya berupaya meningkatkan kolaborasi untuk pengayaan seperti dengan WiLAT yang mempunyai jaringan yang luas di sektor logistik.
Tantangannya kemudian adalah mereka harus memunculkan lulusan yang bisa diandalkan. "Mereka, para lulusan memang mempunyai kemampuan di bidang logistik dan transportasi," katanya.
Dia pun menegaskan bahwa perempuan mempunyai tempat di sektor tersebut. Kesan bawah logistik dan transportasi hanya didominasi laki-laki tak lagi relevan. Terlebih dengan penggunaan teknologi, hal itu menjadikan peluangnya menjadi terbuka. "Kini semua baik SDM laki-laki maupun perempuan di sektor logistik bisa saling mengisi, kurang lebih begitu," jelasnya.
Posting Komentar