MEMILIH JURNAL INTERNASIONAL


Beberapa teman dosen ULBI menanyakan, bagaimana caranya memilih jurnal internasional untuk syarat khusus bagi dosen yang masih S2 dan ingin mengajukan jabatan fungsional Lektor Kepala atau bagi dosen yang sudah S3 tetapi masih Asisten Ahli dan ingin loncat untuk mengajukan jabatan fungsional Lektor Kepala agar “aman”. Maksudnya “aman” adalah sulit bagi reviewer untuk mencari-cari kekurangan dari artikel jurnal yang dijadikan syarat khusus.  Berikut beberapa panduan berdasar pengalaman saya dan diskusi dengan rekan-rekan sejawat {tentunya tidak mutlak validitasnya}:

  1. Membuat artikel yang sesuai bidang keilmuan
  2. Sedapat mungkin topiknya berbeda dengan topik tesis/ disertasi {karena untuk syarat khusus ada ketentuan tidak boleh bagian dari tesis/disertasi}
  3. Sedapat mungkin tidak melibatkan dosen pembimbing tesis/ disertasi {karena nanti bisa dianggap bagian dari tesis/ disertasi}
  4. Pilih jurnal yang lingkupnya sesuai dengan bidang keilmuan dan topik artikel
  5. Periksa apakah jurnalnya terindex scopus (melalui situs https://www.scimagojr.com/ atau scopus.com , kalau sekaligus ingin mengetahui kuartilnya berarti pilih scimago)
  6. Periksa apakah jurnalnya terindex Web of Science (Wos) { https://wos-journal.info/ }
  7. Periksa apakah penerbit (publisher) atau nama jurnalnya pernah nongol di https://beallslist.net/ , kalau bisa hindari yang pernah nongol.

Jika artikel jurnal untuk syarat khusus memenuhi syarat 1 sampai 7, cukup dengan 1 atau 2 artikel, Insyaa Allah “aman”

Mengapa sebaiknya memeriksa syarat 5, 6, 7? Karena ada reviewer yang cukup detail {tidak semua}  memeriksa untuk memastikan apakah artikel memenuhi syarat khusus atau tidak. 

Ada jurnal yang memenuhi syarat 5, 6, 7. Ada yang memenuhi hanya nomor 5, tetapi tidak untuk nomor 6 dan 7. Ada yang memenuhi nomor 5 dan 6, tapi tidak untuk nomor 7.

Contoh:

  • Jurnal “Journal of King Saud University-Computer and Information Sciences”, Q1 di Wos, Q1 di Scopus, bebas dari beallist {Bu Maniah pernah menerbitkan artikel di Jurnal ini, termasuk jurnal yang sangat terpercaya}
  • Jurnal “ICT Express”, Q2 di Wos, Q1 di Scopus, bebas dari beallist
  • Jurnal Sustainability, Q2 di Wos, Q1 di Scopus, tidak bebas dari nomor 7 {penerbit MDPI pernah disebut di beallist}

Jadi kuartil (Q) jurnal di WoS tidak selalu sama dengan Scopus {biasa di scopus sama atau lebih rendah dibanding Wos}

Contoh kasus Ekstrim:

  1. Ada dosen mengirim jurnal terindeks Q2 di Scopus, Q2 di WoS, tetapi jurnal tersebut diterbikan oleh MDPI yang  pernah nongol di beallist {padahal sudah diberi penjelasan oleh beallist, sudah diexlude}, tetapi dinilai oleh reviewer tidak memenuni syarat hanya karena publishernya MDPI. Padahal artikelnya bagus dan membayar biayanya juga 35 jutaan.
  2. Ada dosen menjadikan jurnal yang terindeks scopus {aslinya sudah diskontinu}, tidak terindeks WoS, ada di daftar beallist, tetapi lolos {dalam hal ini kemungkinan reviewernya memang yang kurang detail, dan hanya memerika di scopus atau scimago}. Namanya rezeki, siapa yang bisa menolak.

Jadi tergantung kita masing-masing apakah akan memilih “aman” dengan memenuhi syarat 1 sampai 7, atau bisa juga berharap seperti kasus dosen nomor 2.

Ayo Bapak/Ibu, semangat untuk mengurus kenaikan Jabatan Fungsional LK atau GB, dengan mempersiapkan artikel, sambil menunggu terbitnya aturan baru yang akan terbit Juli 2024.

Cari Blog Ini

ULBI dan POSFIN Saling Bersinergi dalam Penandatanganan MoU untuk Pengembangan Pendidikan dan Penelitian

  Bandung - Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) dan PT Pos Finansial Indonesia (POSFIN) telah secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat, dan pengembangan sumber daya institusional. Upacara penandatanganan dilaksanakan pada hari Senin, 12 Februari 2024, di kantor pusat POSFIN yang terletak di Jl. Jamuju No.2, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor ULBI, Dr. Prety Diawati, S. Sos., MM., dan Kepala Kerjasama, Dr. Muhammad Ali, ST., MM., bersama dengan Sandi Mardiansyah, Direktur POSFIN, dan perwakilan lain dari kedua institusi. Ruang lingkup Memorandum of Understanding ini meliputi berbagai bidang kerjasama, termasuk: a. Pendidikan, penelitian, dan pelayanan masyarakat; b. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia antara kedua belah pihak; c. Kesempatan magang bagi mahasiswa; d. Penyediaan tenag

Marhaban Ya Ramadhan

Segenap Civitas Akademik Universitas Ligistik dan Bisnis Internasional mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga bulan Ramadhan ini mendatangkan keberkahan, kebahagiaan dan kesempurnaan dalam menjalankan ibadah puasa. Aamiin.

Kampus Swasta Terbaik di Kota Bandung!

#KuliahHarusTau Dilansir dari postingan @goodstats.id ternyata Bandung merupakan Kota kedua teratas pilihan Masyarakat Indonesia untuk Pendidikan lohhh! Sumber:  https://www.instagram.com/p/Cnd79uVSmVl/ Menurut responden, kota terbaik untuk menempuh pendidikan yaitu Kota Yogyakarta diikuti oleh Bandung, Malang, Jakarta dan Solo. Hal ini diperkuat oleh hasil FGD yang dilaksanakan oleh tim Goodstats pada tanggal 30 November 2022. Berdasarkan survei, alasan yang membuat responden memilih kota terbaik untuk menempuh pendidikan yaitu memiliki banyak kampus berkualitas (83%) dan fasilitas umum dan transportasi memadai (51%). Kota Bandung tidak hanya memiliki universitas negeri yang terkenal, tetapi juga memiliki banyak perguruan tinggi swasta yang diminati oleh banyak orang. Kota Bandung, sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, menjadi tujuan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi mereka. Jika mereka tidak diterima di universitas negeri ternama di Bandung seperti Institut Teknolo

© ‧ Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI). All rights reserved.

Template Blogger Indonesia